Silvanus Alvin, Jurnalis yang Percaya Pada Kekuatan Tulisan
Silvanus Alvin
Jakarta – „Suka
dan duka saya alami, tapi yang membuat saya puas ialah harga kemanusiaan dari
profesi ini,“ ungkap Silvanus Alvin, 28 tahun, telah memiliki perjalanan karir
yang unik dan menarik sebagai seorang jurnalis. Berkisah dari awalan jurnalis
lokal dan perjalanan kisah karirnya terus melejit, menginspirasi.
Pria kelahiran
Jakarta, 09 Oktober 1990 yang kini memutuskan untuk mengabdi pada dunia
pendidikan dan berprofesi sebagai dosen di Universitas Multimedia Nusantara dan
Universitas Bunda Mulia ilkim jurnalistik, membagikan kisahnya sebagai seorang
jurnalis pada beberapa media online yang pernah dijalaninya.
Kisah pria
lulusan Master of Art pada University
of Leicester bermula ketika ia bersama rekannya membentuk sebuah majalah lokal
kampus dengan tujuan mengkritisi kebijakan universitas dimana ia berkuliah ilmu
komunikasi sarjana tingkat satu di Indonesia pada waktu itu.
Kisah berlanjut
ketika akhirnya ia memutuskan untuk berperan langsung sebagai wartawan media
online, Kompas.com selama 2 bulan sejak ketika ia berada pada masa akhir
studinya di Indonesia. Ceritanya tak berhenti disitu, karirnya terus merangkak
naik ketika ia lulus dan memutuskan untuk melanjutkan langkah karirnya pada liputan6.com
selama 4 tahun dan berakhir pada detik.com selama 3 bulan.
Keluh dan kesah,
ceria dan suka ialah asupannya sehari-hari sebagai jurnalis media online.
Proses demi proses ia jalani dan nikmati sebagai ukiran karirnya. Menjadi salah
satu pencapaian manis baginya ialah menjadi wartawan pribadi presiden dan wakil
presiden RI, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Setumpuk pengalaman manis pahit
mengiringi orang-orang penting sebelum akhirnya ia ditemukan takdirnya untuk
kembali mengemban beasiswa pendidikan ke Inggris.
Kesempatan emas
yang diraihnya sebagai wartawan kepresidenan yang dipilih langsung oleh wakil
presiden untuk mengemban tugas penting, yaitu belajar ke negeri orang dan
kembali mengabdi pada negara.
No comments:
Post a Comment