Monday, February 5, 2018

Silvanus Alvin, Jurnalis yang Percaya Pada Kekuatan Tulisan


Silvanus Alvin, Jurnalis yang Percaya Pada Kekuatan Tulisan

Silvanus Alvin

Jakarta – „Suka dan duka saya alami, tapi yang membuat saya puas ialah harga kemanusiaan dari profesi ini,“ ungkap Silvanus Alvin, 28 tahun, telah memiliki perjalanan karir yang unik dan menarik sebagai seorang jurnalis. Berkisah dari awalan jurnalis lokal dan perjalanan kisah karirnya terus melejit, menginspirasi.

Pria kelahiran Jakarta, 09 Oktober 1990 yang kini memutuskan untuk mengabdi pada dunia pendidikan dan berprofesi sebagai dosen di Universitas Multimedia Nusantara dan Universitas Bunda Mulia ilkim jurnalistik, membagikan kisahnya sebagai seorang jurnalis pada beberapa media online yang pernah dijalaninya.

Kisah pria lulusan Master of Art pada University of Leicester bermula ketika ia bersama rekannya membentuk sebuah majalah lokal kampus dengan tujuan mengkritisi kebijakan universitas dimana ia berkuliah ilmu komunikasi sarjana tingkat satu di Indonesia pada waktu itu.

Kisah berlanjut ketika akhirnya ia memutuskan untuk berperan langsung sebagai wartawan media online, Kompas.com selama 2 bulan sejak ketika ia berada pada masa akhir studinya di Indonesia. Ceritanya tak berhenti disitu, karirnya terus merangkak naik ketika ia lulus dan memutuskan untuk melanjutkan langkah karirnya pada liputan6.com selama 4 tahun dan berakhir pada detik.com selama 3 bulan.

Keluh dan kesah, ceria dan suka ialah asupannya sehari-hari sebagai jurnalis media online. Proses demi proses ia jalani dan nikmati sebagai ukiran karirnya. Menjadi salah satu pencapaian manis baginya ialah menjadi wartawan pribadi presiden dan wakil presiden RI, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Setumpuk pengalaman manis pahit mengiringi orang-orang penting sebelum akhirnya ia ditemukan takdirnya untuk kembali mengemban beasiswa pendidikan ke Inggris.

Kesempatan emas yang diraihnya sebagai wartawan kepresidenan yang dipilih langsung oleh wakil presiden untuk mengemban tugas penting, yaitu belajar ke negeri orang dan kembali mengabdi pada negara.

No comments:

Post a Comment